Minggu, 30 November 2008

"GARIS" dalam Gambar Teknik

Ketebalan garis dalam gambar tekink haruslah proporsional sesuai dengan ukuran kertas yang kita pakai. Jika menggunakan kertas A0 tentu garis harus lebih tebal dari pada, jika kita pakai kertas A4. Perbandingan ukuran garis benda/nyata (garis kontinu) lebih tebal dari pada garis nyata terhalang(garis putus2), dan garis nyata terhalang (garis putus2) lebih tebal dari pada garis potongan, arsir , dimensi, center dll. Menurut standart ISO jarak garis terdekat minimum adalah 3x tebal garis dan perbandingan antara garis tebal dan garis tipis adalah 1:0.5. Dan tujuan utama perbedaan ketebalan garis supaya lebih mudah membedakan makna garis dalam gambar teknik.


Dulu ketika masih menggambar secara konvensional lazim kita gunakan Rapidograph ukuran 0.7, 0.5, 0.2, sehingga variasi ketebalan garis sangat terbatas. Saat ini kita dapat dengan mudah menggunakan dan mengatur variasi ketebalan garis dari 0.05 sampai 2.11 sesuai pilihan yang tersedia dalam software (bisa tak terbatas) atau tergantung kepresisian resolusi dari mesin cetak yang digunakan.

Aturan-aturan penempatan garis:

Rabu, 26 November 2008

Standarisasi Gambar Teknik

Mengapa gambar harus mempunyai standarisasi?

Gambar tehnik merupakan suatu media komunikasi yang digunakan oleh banyak orang yang berkepentingan didalamnya, dimana orang yang berkepentingan tersebut tidak mungkin untuk berhubungan langsung. Sebagai contoh: sebuah perusahaan kontruksi yang ada di Jepang mempunyai manufaktur di Indonesia, maka designer di Jepang cukup dengan mengirim dokumen gambar tehnik ke Indonesia untuk membuat konstruksi tersebut di Indonesia tanpa harus memberi instruksi secara langsung.

Untuk itulah standarisasi gambar teknik sangat penting.Ini dimaksudkan agar gambar mempunyai keakuratan dalam penyampaian informasi yang bisa dimengerti oleh semua orang.Ada beberapa Negara yang mempunyai standarisasi gambar teknik, seperti DIN, JIS, SNI, dll. Untuk mempersatukan berbagai standar tersebut maka dipakailah standar ISO, sehingga aturannya bisa dipakai di Negara manapun.

Kita semua tahu komponen utama gambar teknik adalah berupa garis, baik garis lurus atau garis lengkung. Garis dalam gambar tehnik mempunyai beberapa macam jenis dan fungsi yang berbeda-beda.

Beberapa contoh jenis garis:



Contoh aplikasi garis :

Rabu, 19 November 2008

Drafter Konvensional vs Modern

Jika anda membaca judul “Drafter Konvensional vs Drafter Modern” mungkin dalam benak pikiran anda akan memikirkan hal-hal yang kontradiktif antara drafter konvensional dan drafter modern. Tapi judul hanyalah sebuah awalan untuk menulis suatu topik. Menurut penulis drafter konvensional vs drafter modern adalah sebuah proses perkembangan ilmu pengetahuan yang didasari atas perkembangan peradaban manusia sehingga memudahkan segala aktifitasnya. Secara teknis drafter modern mengolah data dalam bentuk digital dan dengan sendirinya akan mendapatkan kemudahan dari proses digital tersebut.



Dulu sebelum ada komputer gambar teknik merupakan proses yang panjang dan melelahkan baik dari segi peralatan maupun waktu penyelesaianya, sehingga seorang drafter dituntut untuk mempelajari tehnik menggambar dulu sebelum memulai profesinya. Namun dengan adanya komputer yang telah mencapai perkembangan yang sangat pesat dan ditunjang oleh software-software yang bisa dipakai untuk pembuatan gambar, ini memungkinkan siapa saja bisa membuat gambar teknik.

Dulu seorang drafter konvensional (sebelum ada computer) untuk memulai aktifitasnya harus harus menyiapkan peralatan yang cukup banyak.
Antara lain:

1. Meja Gambar/Mesin Gambar
2. Penggaris
3. Busur derajat
4. Pensil atau mekanik pen dan penghapus
5. Rapidograph
6. Jangka
7. Mal angka dan huruf
8. Kalkulator
9. Tabel logaritma
10. Dll sesuai kebutuhan

Sesudah peralatan tersedia selanjutnya memulai menggambar dengan konsep yang sudah direncanakan dengan matang, karena jika ada perubahan akan sangat menyulitkan dalam merevisinya. Dan inilah beberapa kelemahan proses menggambar secara konvensional:

1. Memerlukan tempat yang cukup luas untuk menempatkan peralatanya.
2. Mengerti cara membuat obyek gambar sesuai gambar teknik
3. Harus membuat satu per satu setiap obyek yang akan digambar
4. Mengganti Pen/Rapidograph untuk membuat ketebalan garis yang berbeda
5. Setiap ada kesalahan harus diulang untuk memperbaikinya

Sedangkan drafter modern (komputerais) cukup menenteng sebuah notebook (tentu dengan software gambarnya) untuk menjalankan aktifitasnya dan bisa dilakukan dimana saja baik di kantor, rumah makan dan dimanapun berada.
Keuntungan proses mengambar dengan computer:

1. Tidak butuh ruang yang besar karena semua kebutuhan sudah ada didalamnya
2. Sangat mudah melakukan perubahan/editing
3. Bisa membuat management gambar sesuai kebutuhan
4. Bisa membuat gambar dalam bentuk real/nyata

Tetapi penggambaran secara konvensional tetap tidak bisa ditinggalkan 100%, mengapa demikian karena ada hal dasar yang masih sama antara drafter konvensional dan drafter modern. Ini yang biasa disebut dengan “Kertas”, kertas merupakan salah satu komponen klasik yang dipakai sebagai media penggambaran dari dulu hingga kini. Dan ini sangat memungkinkan untuk merubah atau menambah gambar teknik yang telah dicetak dengan printer atau plotter dengan cara konvensional. Sebagai contoh: kita akan menambahkan suatu obyek gambar berupa lingkaran atau tulisan pada kertas gambar A0, kita hanya membutuhkan sebuah rapidograph dan jangka dari pada harus cetak ulang kertas A0 yang tentu tidak akan menghemat cost dan waktu. Dan ini menunjukan bahwa drafter konvensional dan modern itu adalah suatu perkembangan ilmu dan teknologi yang saling berhubungan.



Posting selanjutnya kita akan membahas tentang “Standarisasi Gambar Teknik”.

Senin, 17 November 2008

Prepare Your Project

“Prepare your project” mungkin kata ini cukup tepat untuk anda yang memulai sebuah pekerjaan, baik pekerjaan dengan skala besar maupun kecil. Langkah awal suatu pekerjaan biasanya dimulai dengan menyusun time schedule.

Nah, mungkin salah satu time schedule anda adalah gambar perencanaan yang biasanya disebut sbagai “Gambar Teknik”. Gambar teknik sbagai acuan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan baik itu pekerjaan permesinan, konstruksi, sipil dll. Untuk itu gambar teknik dapat dikatakan sbagai sebuah media komunikasi antara designer dengan para pelaksana produksi dilapangan atau workshop.

Para designer biasanya akan membuat sebuah perencanaan pekerjaan yang meliputi fungsi, bentuk produk, kekuatan material serta kelayakan pakai dan efeknya terhadap lingkungan sekitar. Untuk menerjemahkan idenya sang designer akan menuangkanya dalam bentuk gambar, baik dilakukan sendiri oleh designer ataupun dengan bantuan drafter.
Dan disinilah seorang drafter akan akan diuji kapabilitasnya dalam menyampaikan informasi dari designer kedalam sebuah gambar teknik.

Untuk itu maka seorang drafter harus mengetahui dasar-dasar gambar teknik supaya gambar yang dibuat mempunyai standart yang jelas dan bisa menyampaikan informasi yang akan dipakai semua pihak yang berkepentingan. Di blog inilah kita akan bahas tentang dasar-dasar gambar teknik yang mudah-mudahan bisa dipakai sbagai referensi tambahan bagi siapa saja yang membutuhkan.

Selamat mengikuti dan sampai jumpa diposting selanjutnya……………….

”Drafter Konvensional VS Drafter Modern (Komputerais)”.